Sedikit Coretan Marhansyah

Isi blog ini, merupakan Pemikiran dan Polarisasi Pemikiran yang pernah ada dalam kepalaku. Isi dan pelaku cerita, memang terkadang bukanlah "aku" dalam konteks yang sebenarnya. Meminjam kata "aku" atau "saya" bukan berarti saya yang menjadi pemeran dalam coretan ini. Sebagian kisah ini, atas persetujuan "ilalangliar" saya cuplik seolah-olah menjadi cerita dalam kehidupanku.

Monday, June 09, 2008

Anda pasti pernah mengalami situasi dimana Anda tak bertegur sapa atau bertengkar hebat dengan salah seorang teman kerja Anda di kantor, bukan? Tak gampang memang menjadikan perbedaan sebagai penguat hubungan antar-rekan kerja. Yang ada, perbedaan justru membawa bibit perselisihan. Nah, jika Anda tak pandai-pandai mengenali dan mengatasi perbedaan tersebut, bisa-bisa kantor berubah menjadi ajang pertengkaran. Selalu dan selalu timbul konflik. Nah, bagaimana cara mengatasi konflik dengan rekan sekerja?
Rumus pertama untuk memenej konflik sebetulnya sederhana. Jika Anda merasa sangat kesal dan sangat marah, jangan berlama-lama, segera tinggalkan ruangan. Jika Anda tidak bisa meninggalkan ruangan, gigit lidah Anda dan tak usah berkata sepatah pun. Jangan berteriak atau, lebih-lebih, melempar benda-benda.
Nah, setelah Anda bisa lepas dari bara kemarahan, langkah selanjutnya adalah mengontrol emosi.
Caranya?-
  1. Coba ingat-ingat, apakah Anda pernah merasakan kemarahan yang sama sebelum-sebelumnya? Mencoba memahami perasaan lawan bicara juga bisa membantu Anda menghindarkan tindakan yang tidak produktif. "Oh, ia mengatakan itu maksudnya adalah begini." Pengalaman masa lalu juga akan membantu Anda mencari solusi untuk konflik yang muncul sekarang.
  2. Tanyakan pada diri Anda, seberapa penting sebetulnya lawan bicara yang tengah berkonflik dengan Anda? Menempatkan arti hubungan akan membantu Anda menempatkan konflik itu pada jalur yang benar, bukan sekedar mengumbar emosi. Misalnya, Anda bertengkar hebat dengan teman kerja yang sudah sekian tahun bersama-sama hanya untuk urusan kecil.
  3. Tanyakan, apa lagi yang tengah Anda alami selain konflik dengan rekan Anda itu? Jangan-jangan Anda memang tengah dalam tekanan masalah di luar masalah pekerjaan. Misalnya, sedang bermasalah dengan suami. Atau Anda sedang capek sepulang dari tugas luar kota, atau badan tak enak. Istirahat cukup mungkin bisa membnatu Anda melihat permasalahan dengan sebaik-baiknya.
  4. Tanyakan, apa yang Anda peroleh dari konflik tersebut? Jawaban dari pertanyaan ini akan membantu Anda memahami motif Anda yang sebenarnya. Jangan-jangan, Anda bertengkar semata-mata hanya karena tak ingin jatuh gengsi, misalnya. Tanyakan juga, apa yang hendak Anda pertaruhkan dengan konflik tersebut?

Kalau memang bukan persoalan yang memang krusial, jangan menghabiskan energi hanya untuk bertnegkar. Mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

sumber: Tabloid Nova