Sedikit Coretan Marhansyah

Isi blog ini, merupakan Pemikiran dan Polarisasi Pemikiran yang pernah ada dalam kepalaku. Isi dan pelaku cerita, memang terkadang bukanlah "aku" dalam konteks yang sebenarnya. Meminjam kata "aku" atau "saya" bukan berarti saya yang menjadi pemeran dalam coretan ini. Sebagian kisah ini, atas persetujuan "ilalangliar" saya cuplik seolah-olah menjadi cerita dalam kehidupanku.

Monday, August 18, 2008

(Catatan Kecil) Ini Tentangmu

Masa satu tahun kadang terasa begitu cepat berlalu. Seperti kilatan cahaya subuh di pagi hari, yang berangsung hilang seiring datangnya siang. Sebentar sekali. Rutinitas sehari-hari, bangun pagi, mandi, sarapan, berangkat kerja - kerja hingga malam - pulang, makan dan tidur lagi, membuat waktu terasa begitu cepat berlalu. Hari libur-pun kadang digunakan untuk rutinitas yang sama. Sama seperti hari kerja biasa, mulai dari bangun pagi, hingga tidur lagi. Sehingga aktifitas yang dijalani, terkadang membuat kita lupa dengan waktu yang begitu cepat melewati kita.

Tersentak aku dengan remainder di Hpku, “Hari ini, setahun yang lalu!” Itu yang suatu kalimat yang biasa aku pakai untuk remainder bila ada hari-hari spesial buatku. Memang tidak banyak hari special yang ada di hpku yang ku setting dalam remainder. Hanya beberapa saja yang menurutku memang memiliki makna yang lebih dalam hidupku.

Iya, hari ini setahun yang lalu, dua tahun yang lalu, bahkan dua puluh sembilan tahun yang lalu. Hari ini masih sama dan akan selalu sama seperti hari ini setahun yang lalu, dua tahun yang lalu dan bahkan tiga puluh tahun yang lalu. Yang membedakan hanya bahwa hari ini, aku dan dirimu sudah tumbuh sedemikian rupa, berbeda dengan tiga puluh tahun yang lalu.

Aku teringat ketika suatu hari kamu bercerita tentang hari ini, tiga puluh tahun yang lalu. Hari ini adalah milikmu. Hari ini adalah hari yang spesial buatmu. Hari mula pertama buatmu. Waktu itu kamu ceritakan bahwa di tengah kegembiraan orang-orang memeriahkan ulang tahun negeri ini, di tengah hiruk pikuk orang-orang yang sedang berlomba dalam berbagai perlombaan, di sebuah rumah seorang wanita sedang berjuang untuk menjadi seorang ibu.

Iya, hari ini tiga puluh tahun yang lalu, itu terjadi.

Kini, waktu mengantarkan wanita dan seorang bayi cantik itu mengarungi hidup yang penuh suka cita (walau kadang juga duka cita dan perjuangan datang menerpa).

Kini, dirimu sudah dewasa. Mungkin sudah sangat dewasa. Perjalanan hidup telah memberimu banyak kejadian. Perjalanan hidup telah memberimu banyak pengalaman. Perjalanan hidup telah memberimu banyak cerita. Perjalanan hidup telah memberimu banyak kenangan. Kurasa itu semua telah menjadikanmu seorang yang dewasa. Seorang wanita dewasa.

Tidak banyak yang aku mengerti tentang dirimu. Yang ku tahu, kamu baik, cantik, menjalani hidup dengan lepas, selalu berusaha jujur (walau menurutmu kadang kamu berkata tidak jujur tentang dirimu, pada orang lain) dan apa adanya. Mungkin hanya itu yang ku tahu. Tidak banyak.

Tapi - walau hanya sedikit yang kutahu tentang dirimu - kamu juga pernah mengatakan bahwa aku adalah salah seorang yang (mungkin kamu anggap) dapat diajak bercerita tentang dirimu, tentang masa lalumu. Kamu pernah mengatakan bahwa aku adalah salah seorang (jadi Ge-eR nih) bisa diajak mengerti tentang dirimu, tentang suka dukamu. Bagiku, hal itu merupakan suatu kehormatan buatku. Buat persahabatan dan buat hubungan kita.

Kini, kamu dan aku sudah jarang berkomunikasi. Sangat jarang malah. Waktu dan tempat (seakan menjadi alasan klasik) yang tidak memungkinkan kita untuk saling bersapa, walau hanya berkata ‘apa kabar?’, apalagi untuk bersua.

Namun, catatan demi catatan yang merentang dalam halaman ilalang liar ini, seakan menjadi bukti bahwa dirimu, cerita bersamamu, suka dukamu, adalah suatu yang spesial buat diriku. Semoga juga buat dirimu. Selamat ulang tahun.

Tangerang, Medio Agustus 2008.