Sedikit Coretan Marhansyah

Isi blog ini, merupakan Pemikiran dan Polarisasi Pemikiran yang pernah ada dalam kepalaku. Isi dan pelaku cerita, memang terkadang bukanlah "aku" dalam konteks yang sebenarnya. Meminjam kata "aku" atau "saya" bukan berarti saya yang menjadi pemeran dalam coretan ini. Sebagian kisah ini, atas persetujuan "ilalangliar" saya cuplik seolah-olah menjadi cerita dalam kehidupanku.

Monday, November 22, 2004

Suasana Baru, Semangat Baru

Idealnya, setelah menghabiskan liburan yang cukup panjang (sekitar semingguan), masuk kerja dan bekerja dengan suasana hati dan semangat baru. iya kan? Ketika menginjakkan kaki pertama di pintu kantor, ternyata sudah berdiri berjejer teman-teman satu kantor. Dengan wajah-wajah ceria dan berseri kami bersalaman satu sama lain. Kebiasaan ini sudah berjalan beberapa tahun. Dengan jumlah pekerja yang (hanya)berjumlah 250 an orang, memang semua pekerja di kantor saya saling mengenal satu sama lain.
Dengan gelak tawa, saling menanyakan bagaimana suasana lebaran, pulang kampung apa tidak dan sebagainya.
Hari pertama bekerja, setelah liburan panjang, semoga semangat baru akan selalu menyertai hati dan jiwa yang berharap fitri ini... amin...

Thursday, November 11, 2004

Ied Mubarak, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1425H

Maaf Lahir Bathin



Dengan Ketulusan Hati, ilalang liar menyampaikan:

"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1425H. Taqobbalallahu Minna Waminkum, Mohon Maaf Lahir dan Bathin". Semoga Kita Dapat menjadi FITRAH, amin...







Tuesday, November 09, 2004

Sehat = Tidur yang berniat


Pagi hari identik dengan bangun dari tidur. Kita tentu sepakat, awal dari kegiatan banyak orang dimulai waktu pagi hari. Akan sama artinya ketika kita menyebut bahwa aktivitas manusia bermula saat ia bangun dari tidur. Kondisi pagi hari yang sehat dan segar menentukan keberhasilan pekerjaan hari itu lebih tepatnya lagi adalah kondisi badan ketika kita bangun tidur. Dari sinilah semuanya berawal.
Pepatah mengatakan; awal yang baik sudah menyelesaikan separuh pekerjaan, mungkin tepat untuk melukiskan harapak kita. Banyak di antara kita ketika bangun tidur merasa pegal-pegal, masih mengantuk, tidak fresh dan lain-lain. Lebih parah lagi, jika perasaan dan kondisi ini semakin hari semakin menumpuk. Setiap hari badan semakin tidak enak, letih, lesu, lemah. Berbagai penyakit bisa saja datang, mulai dari masuk angin, tekanan darah tidak normal, ginjal sampai jantung. Tentunya bukan kondisi seperti ini yang kita inginkan. Banyak orang bisa membuktikan bahwa istirahat dengan benar selama 10 menit di siang hari lebih bermanfaat daripada tidur siang selama 2 jam. Cara yang sama bisa diterapkan pada malam hari.
Tidur berkualitas dipengaruhi oleh banyak hal, baik faktor eksternal seperti suasana kamar, suhu udara, nyamuk maupun faktor internal dalam tubuh. Faktor internal lebih mengambil peranan meskipun faktor eksternal tidak bisa diabaikan begitu saja.
Tidur termasuk kegiatan yang harus dipersiapkan. Jangalah kita tidur karena tertidur atau ketiduran. Jangan tertidur keitka nonton TV. Jika memang sudah mengantuk, matikan TV dan mulailah mempersiapkan diri untuk tidur. Janganlah tertidur ketika menunggu kedatangan seseorang. Aturlah agar seseorang tidak mengganggu persiapan tidur kita. Jangan tidur tanpa melakukan persiapan tidur. Pendek kata, tidurlah dengan keinginan dan niat untuk tidur.
Kegiatan malam hari sebaiknya adalah kegiatan yang membuat tubuh rileks dan pikiran santai, seperti membaca majalah, nonton TV atau mengisi waktu bersama anak-anak. Bila masih ada pekerjaan kantor atau kegiatan lingkungan, sebaiknya ada jarak waktu 1 - 2 jam sebelum tidur.
Bagaimana sebaiknya kita tidur?
Persiapan pertama di tempat tidur adalah Doa kepada Tuhan. Doa menjadi bagian sangat penting dari persiapan tidur. Dengan doa ini, segenap pikiran dan perasaan kita kita menjadi tenang,
Setelah berdoa, rebahkanlah badan dengan tenang. Lepaskan pikiran dari permasalahan kantor maupun persoalan rumah. Persoalan hari ni sudah cukup, besok masih ada persoalan lain yang membutuhkan pikiran segar. Lakukanlah rileksasi dengan menyadari seluruh bagian tubuh mulai dari kepala, dada, perut, tangan dan kaki. Rileksasi ni menjadi bagian penting juga dalam persiapan tidur.
Lanjutkan dengan membuat niat dalam diri kita. Dengan sikap rileks, nafas tenang, kita niatkan dalam diri kita bahwa: saya mau tidur dengan tenang, Tuhan melindungi saya, besok pagi saya akan bangun dengan segar.
Sukses untuk anda….

Suara Tak Bersuara

Aku ingin bermain-main saja disini.
Menemukan sesuatu kemudian membawanya pulang.
Pulang ke tanahku. Tanahku! yang menumbuhkan pohon-pohon ketamakan.
Yang menumbuhkan bunga-bunga cinta yang bermekaran.
Yang menumbuhkan aroma busuk, aroma wangi, bermacam-macam.

Aku ingin membawakan untukmu. aroma wangi, bunga cinta yang bermekaran.
Tapi, apa lacur?
Kadang aroma busuk dan ketamakan itu yang kugenggam.

Pernah, suatu waktu.
Kau lemparkan segenggam putik yang hampir mekar
Kujemput, mengharap akan mekar
Orang berteriak: haram jadah! itu tak pantas untukmu
Aku diam dalam tanya
Sungguh, bagiku engkau tidak pantas mendapatkan itu, bidadari

Kenangan akan duka dan ceria itu
akan menempel di langit-langit kamarku
Kamarku? tepatnya kamar mereka, yang aku tukar dengan keringat pesingku.

inspirated by Mr. C Tik Tak Tik Buruli

Monday, November 08, 2004

Bertemu, Cinta, Rindu, Mengapa?

Kau tanya aku, mengapa kita harus bertemu? Aku diam. Ku kira engkaupun tidak perlu bertanya, dan tidak perlu menjawab.
Waktu mengantar kita untuk bertemu.
Dan, kala engkau dan aku jatuh cinta. Itu soal lain.
Dan, saat kita menyadari cinta itu adalah bukan rel milik kita, kita menganggap, itu soal lain. Kita lalui, kita jalani. Seakan tanpa beban.
Padahal di lubuk hati, dikalbu, di keseharian kita, resah itu ada.
Kemarin, saat engkau berjanji untuk bertemu, melepas rindu. Akupun mengiyakan, menyetujui.
Engkau katakan, aku gelisah. Ingin melepas, tapi tak kuasa.
Aku katakan, akupun begitu. Aku ingin, tapi kurasa aku tak mampu.
Pertemuan itu, kurasa hanya indah di angan. Tapi tiada akan meringankan rindu.
Aku kadang ingin, ya, kadang ingin, rindu itu ada, hanya sebatas ada. Engkaupun begitu.
Tapi tak lama, saat lain kau katakan tak bisa pindah. Tak bisa melepas jeratan rasa.
Aku? Iya! Akupun begitu.
Saat kau tanya lagi. Sebenarnya mengapa kita harus bertemu? Apakah hanya untuk menderita rindu?
Aku tak bisa menjawab, tetap termangu.
Dan…. Rindu itu sepertinya tak pernah berlalu.

Friday, November 05, 2004

Comment and Web Counter

Dengan mengutak-atik blog ini, saya memakai Haloscan (blog comment) untuk mengganti komentar dari blogger. Sementara untuk Web Counter saya pake 123Counters.

Posting Pertama

Hari ini Jum'at, 21 Ramadhan 1425H bertepatan dengan tanggal 5 November 2004 saya memulai blog saya yang pertama dengan memakai nama yang sebenarnya, yaitu http://marhansyah.blogspot.com.
Kenapa ini saya lakukan? Jawabannya antara lain karena: Ada keinginan bagi saya untuk mencatatkan diri dalam lingkup dunia maya ini dengan keadaan yang apa adanya. Aku berharap akan kutemukan sesuatu yang bermakna 'hakiki' dalam kehidupan saya, tanpa ada embel-embel kekhawatiran tentang identitas diri yang sebenarnya.
Sebagai manusia, tentu saya mempunyai hasrat, angan, cita-cita dan perasaan (tentu hal-hal lain juga saya miliki, seperti nafsu dan sebagainya). Hasrat, angan, cita-cita dan perasaan itu dalam prakteknya sering berbenturan dengan Hasrat, angan, cita-cita dan perasaan (kepentingan) orang lain.
Dari sanalah saya harus beradaptasi, membuat penyesuaian dan berusaha menyelesaikan segala sesuatunya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya. Cara yang saya miliki, cara yang saya lakukan tentu akan membentuk kepribadian saya dalam kehidupan sehari-hari.
Kondisi itulah yang saya tuangkan dalam blog ini.
Biarlah orang menilai saya dari wujud saya yang sebenarnya. Biarlah orang menilai saya dari 'ketelanjangan' saya, tanpa baju dan lipstik-lipstik yang menutupi tubuh saya. Seperti apa adanya..
Saya ingin orang menilai dan menerima saya apa adanya, dengan semua atribut yang ada pada saya, baik itu attribut kekurangan saya, maupun attribut kelebihan saya (bila ada).
Wallahu'alam.

Monday, November 01, 2004

Suara Hati

Dan kelak, di saat begitu banyak jalan terbentang di hadapanmu dan kau tak tahu jalan mana yang harus diambil, janganlah memilih dengan asal saja, tetapi duduklah dan tunggulah sesaat. Tariklah nafas dalam-dalam dengan penuh kepercayaan, seperti saat kau bernafas di hari pertamamu di dunia ini. Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatianmu, tunggulah, dan tunggulah lebih lama lagi. Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarlah hatimu. Lalu ketika hati itu bicara, beranjaklah dan pergilah ke mana hatimu membawamu. (Va'dove ti porta il cuore, Susana Tamaro)

Disaat keinginan, cita-cita dan harapan yang tumbuh dan berkembang di Samudera Angan, disaat langkah terasa sudah kehabisan energi karena selalu pada tapak yang kita rasa 'gagal', terkadang kata hati harus kita dengarkan.