Sedikit Coretan Marhansyah

Isi blog ini, merupakan Pemikiran dan Polarisasi Pemikiran yang pernah ada dalam kepalaku. Isi dan pelaku cerita, memang terkadang bukanlah "aku" dalam konteks yang sebenarnya. Meminjam kata "aku" atau "saya" bukan berarti saya yang menjadi pemeran dalam coretan ini. Sebagian kisah ini, atas persetujuan "ilalangliar" saya cuplik seolah-olah menjadi cerita dalam kehidupanku.

Tuesday, March 30, 2004

"SENYUM" dan "KERINDUAN" ITU



Ingin sekali, sore itu aku jalan-jalan. Menyusuri jalanan setapak di kampungku. Kampungku, yang berada di bilangan Cikokol Kota Tangerang, -yang menurut temanku, tujuh belas tahun lalu- masih dapat disaksikan hijaunya persawahan, kicau riang sang burung pipit.

"Masih ada kenangan saat aku bersama teman-teman kecilku, mancing di tengah-tengah sawah."

"Masih jelas di kelopak mata, kami berlari-larian dari ujung pematang menyusuri persawahan saat petang menjelang...."

Begitu, Temanku bercerita tentang kampung kami, pada suatu hari. Bercerita tentang Kampung Sembung. Kampungnya dan kampungku (paling tidak sejak beberapa tahun terakhir, Kampung Sembung telah menjadi tempat tinggalku, sehingga aku merasa pantas menyebutnya kampungku).



Kampungku, Kampung Sembung sekarang hanya tinggal beberapa jengkal saja. Itupun sudah terpisah dan dipisahkan dengan kampung sekitarnya, sudah terpisah dengan Kampung Kebon Nanas, karena sudah dibangun perumahan mewah Mahkota Mas dan Pusat Perkulakan Alfa, sudah terpisah dengan Kampung Kelapa, karena sudah dibangun perumahan Bumi Mas Raya dan Modern Land. Sudah terpisah dengan kampung Betung, karena sudah dibangun Perumahan Bumi Mas dan Bona Sarana Indah. Sudah terpisah dengan kampung Cikokol Bawah, karena sudah dibangun Mahkota Trade Center dan mall d'Best.

Sudah terpisah dengan warga pinggiran Sungai Cisadane, karena sudah digusur oleh bangunan Pabrik Tekstil Argo Pantes yang terus melebarkan usahanya.

Sekarang kampungku tinggal sejengkal.....



SORE ITU...

Aku menyusuri kampungku. Kampungku yang terasa padat, karena rumah-rumah warga yang dibangun arahnya tidak beraturan. Rumah yang satu menghadap utara, yang satunya lagi menghadap timur atau selatan. Ada yang menghadap jalan, ada yang membelakangi jalan. Rumah yang satu mempunyai teras, yang lainnya berhimpitan langsung dengan jalan. Kampungku terasa padat, dan rapat.

Aku masih ingat, waktu akan membuat jalanan setapak ini, pak RT terpaksa 'meminta-minta, atau bahkan mengemis-ngemis agar warga merelakan sedikit tanahnya untuk dibuat jalan setapak, agar lalu lintas dapat dilakukan dengan lancar.

Aku juga masih ingat, bagaimana warga-warga di kampungku meneriakkan keberatannya, tanahnya diambil untuk jalan setapak. "Tanah kami tinggal sedikit, masak mau diambil lagi untuk jalanan? Memangnya, tanah kami mau diganti berapa?" begitu kata mereka, waktu itu.

Aku juga masih ingat, bagaimana akhirnya terpaksa pemuka masyarakat turun langsung mendatangi warga bersama pak RT, meminta kesadaran mereka.

dan.... pembuatan jalanan setapak ini akhirnya bisa dilaksanakan.....

Warga kampungku, walau keras hati, masih mempunyai kesadaran dan sifat sosial dan solidaritas yang tinggi.



Satu dua rumah kulewati, aku mengangguk atau tersenyum kepada warga yang aku kenal. Wajah mereka terasa akrab, namun aku tidak mengenal nama mereka, dan merekapun seperti itu... Kami hanya saling mengenal wajah saja.

Pekerjaan kami -yang sebagian besar buruh dan pekerja pabrik- membuat waktu kami sangat terbatas untuk saling berinteraksi dan saling mengenal satu sama lain. Aku, setiap hari berangkat pagi dan hampir setiap hari pulang malam, untuk melaksanakan pekerjaan rutin setiap hari di tempatku kerja sebagai buruh, sebagai karyawan. Malam hari sepulang kerja, badan sudah terasa penat dan lelah. Aku biasanya tertidur, sehabis mandi dan makan malam. Warga-warga di sekitar kamipun begitu juga adanya. Kadang, kami hanya tahu wajah dan tempat mereka, tanpa mengenal nama. Sehingga kalau ada yang datang dan bertanya nama si fulan, nama si dulah, kami sering tidak tahu.

Potret kota, sudah dapat kusaksikan di kampungku.



Di tanah yang kosong, kulihat enam orang anak bermain sepak bola. tanah itu kutaksir hanya seukuran rumah. 6x8m.

sambil tertawa-tawa, mereka menendang bola yang terbuat dari plastik itu. Mereka sudah tidak mempunyai tempat lagi untuk bermain, tempat bermain mereka telah tergantikan oleh bangunan-bangunan megah dan mall-mall. Tanah lapang yang diperlukan oleh mereka, telah dialih fungsikan menjadi pusat-pusat belanja dan perumahan-perumahan mewah, buat orang-orang berkantong tebal.

Mereka hanya dapat menjadi penonton, berdecak kagum melihat bangunan-bangunan yang kokoh mengelilingi kampungku dan kampung mereka.

Mereka hanya dapat bermimpi bermain sepakbola dilapangan hijau seperti di TV, mereka hanya dapat bermimpi...

Dan.... mimpi itu masih bisa membuat MEREKA TERTAWA SERTA TERSENYUM POLOS DAN LEPAS, menikmati Masa kecil mereka.

senyum itu, SENYUM YANG (kadangkala) MEMBUATKU CEMBURU, INGIN KEMBALI KE MASA KECILKU.....





Po5t3d by : 1lalang L14r

Monday, March 29, 2004

DIRIMU



Berkata aku pada sang bintang

Tentang diriku

Tentang dirimu

Tentang kita

ribuan kata

ribuan kisah

merekatkan jiwa



Tapi...

Tak sedikitpun rasa itu mendapat restu



Ada yang tidak ku mengerti

ada yang tidak ku fahami

perasaan itu

terlalu cepat hadir

diantara kita



dan...

Merekapun tidak akan pernah mengerti

Mengapa



Engkau berjalan dalam ketidakberdayaanmu

Menuruti hatimu yang gundah

dalam ketulusan cinta yang agung

yang engkau tambatkan padaku



Aku...

Akan coba mengerti

Akan coba terus untuk mengerti

Diriku, dirimu

Terdapat perbedaan

Yang Menurut Mereka tabu...



Biarlah

Sang bintang mengerti

bahwa cintamu, cintaku

begitu tulus

di atas perbedaan itu.



kisah ilalang bersama seorang dara, akhirnya ku publikasikan juga kisah itu, dia begitu lugu begitu polos. Saat kami sadari aku dan dia sangat berbeda, hanya cinta yang membuat kami bisa jalan bersama, di antara cemooh orang tua mereka, di antara lirikan sinis keluarga mereka kami bertahan, di antara kemelut hati kami yang selalu kami akui sering resah bila jalan bersama. Kenangan itu, indah kurasa. Ketulusan cintanya membuat kisah cinta itu lama bertahan, dan terus akan menjadi kenangan...



Po5t3d by : 1lalang L14r

Tuesday, March 23, 2004

Tak Bisa Pindah Ke Lain Hati



Bulan merah jambu

luruh di kotamu

kuayun sendiri langkah-langkah sepi

menikmati angin...

menabur daun-daun

mencari gambaranmu di waktu lalu



Sisi ruang batinku

hampa rindukan pagi

tercipta nelangsa..

menembus sukma

terwujud keinginan yang tak pernah terwujud

Aku tak bisa pindah, pindah ke lain hati



Begitu lelah sudah kuharus menepi

hidup t'lah ditambatkan

berlabuh dipantaimu



Sisi ruang batinku

hampa rindukan pagi

tercipta nelangsa

menembus sukma

terwujud keinginan yang tak pernah terwujud

Aku tak bisa pindah,pindah ke lain hati



sungguh ku akui...tak bisa ke lain hatii.

meingingatmu, mengenangmu, menggapai paras wajahmu

sendiri....



Nb : Moga lekas sembuh Yank..i miss u...

bY : Ny

Saturday, March 20, 2004

MARAHMU, SENYUMKU....



(Postingan yang lalu... 18 Maret 2004) mengisyaratkan suatu kemarahan seorang gadis yang hatinya lagi dirundung kegalauan (dan hatinya diliputi rasa kesedihan yang mendalam).....

Aku (ilalang) yang mendapati kemarahan seperti itu, sejenak tercenung. Namun kemudian seulas senyum menghias wajahku (yang kata orang cukup manis... hehehee).

Bukan kenapa-napa....

Aku tersenyum, karena ternyata: Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk marah. Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk tersinggung, dan setiap orang mempunyai kecenderungan untuk memaki.

Nah... berarti apabila suatu kemarahan, kita lawan pula dengan kemarahan, maka yang akan terjadi tentu dapat kita tebak: hilangnya atau berkurangnya kebahagiaan, bisa juga berkurangnya rasa persahabatan, terjadinya perkelahian, atau bahkan (untuk tingkat yang lebih besar, negara misalnya) bisa saja terjadi peperangan...

Banyak kita dengar cerita-cerita masa lalu, terjadinya sengketa bahkan terjadinya PEPERANGAN yang besar, akibat KEMARAHAN yang dilawan dengan kemarahan.

WAW..!!! Begitu besar pengaruh SUASANA HATI YANG BERADA DALAM KEMARAHAN....



Makanya, SAAT KEMARAHAN itu DIA TUMPAHKAN, aku BALAS DENGAN SENYUMAN yang TERINDAH yang aku miliki....

Kuharap semua orang akan mengerti, bahwa di dalam SENYUMKU TERSIMPAN PESAN pada dia, pada semua orang bahwa, AKU LEBIH MENYUKAI KEDAMAIAN, AKU LEBIH MENYUKAI KETENANGAN...



SEMOGA SENYUMKU DAPAT MENYEJUKKAN HATIMU KASIH......



Po5t3d by : 1lalang L14r

Thursday, March 18, 2004

.....

oh yah..emang seh kalo mo ngomong itu gampang banget..tapi gimana kalo kita yang hadapin masalah itu????apakah kita bisa berpikir ke situ?????ngomong yang jelas getoo..ngasih contoh yang clear kek!!!!..

One thing that u should know...isa gak ngomong yang gak nyinggung???!!!!!coba kamu yang jadi aku saat itu trus aku ngomong kayak gitu..gak enak banget bro`!!!!

Monday, March 15, 2004

KEBAHAGIAAN



"Saya yakin, hal yang terpahit yang kamu alami, itu belum seberapa dibandingkan dengan apa yang aku alami" Seorang teman suatu hari mengungkapkan perasaannya padaku.

"Koq..?" Aku menjawab tidak mengerti.

"Iya, sekarang coba katakan padaku, apa yang terpahit yang pernah kamu alami!"

"Mau makan tidak ada yang dimakan, hidup tidak sama dengan orang lain" Aku menjawab

"itu belum seberapa kawan!!, belum seberapa Lang" Aku diam, "sekarang menurut kamu, mana yang lebih menyakitkan, kamu tidak punya makanan untuk dimakan karena tidak punya, atau punya makanan tapi kamu tidak bisa memakannya?"

"itu mah sama saja..." aku menjawab seadanya. "Berarti kita tidak bisa makan toh?"

"Tidak, dong! Kalau kita tidak mempunyai makanan, jelas kita bisa mencari. Ini keadaannya berbeda, kami mempunyai makanan, tapi kami tidak boleh memakannya. Sakit sekali bukan!!!"

Itu Penggalan percakapan antara aku dan temanku beberapa hari yang lalu.

Percakapan yang terjadi diantara kami itu, membuatku berfikir tentang makna kebahagiaan (dan kemalangan).

Saya pernah mendengar, bahwa setiap orang pernah merasakan suatu keadaan dimana dia merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling malang, mungkin PALING MALANG DI DUNIA INI, pada saat itu, dia merasa tidak ada orang lain yang lebih malang dari dirinya....

Begitupun sebaliknya, ada saat orang merasakan suatu keadaan dimana dia merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling bahagia pada saat itu, mungkin PALING BAHAGIA DI DUNIA INI, tidak ada orang lain yang lebih bahagia dari dirinya....

Aku berkesimpulan bahwa Kadar atau ukuran kemalangan dan atau kebahagiaan yang kita pakai, ternyata tidaklah sama...!!

Bila A dan B terpaksa terlambat kuliah karena angkutan yang membawa mereka mogok, (katakanlah keadaan yang mereka hadapi sama), misalnya karena terlambat itu, mereka diberi tugas oleh dosennya untuk membuat kesimpulan bab V; maka si A dan B belum tentu akan berfikiran sama tentang tugas yang diberikan oleh dosennya itu.

Barangkali si A tidak merasa bersalah dan tidak patut dipersalahkan datang terlambat kuliah, karena memang dia tidak berencana untuk terlambat. Dia berangkat seperti biasanya, pada jam yang biasanya dia tidak terlambat sampai ke kampus untuk mengikuti perkuliahan.

Sehingga menurut si A, tugas dari dosennya itu adalah hukuman sekaligus menjadi beban (penderitaan / kemalangan) baginya. Dia mengerjakan tugasnya dengan rasa jengkel dan ogah-ogahan.

Barangkali B berfikiran lain. Dia merasa bahwa sudah selayaknyalah dia diberi tugas lebih oleh dosennya. Karena waktu masuk kuliah, mahasiswa lain sudah mengikuti perkuliahan bab V yang ditugaskan oleh dosennya itu. Sehingga, dia berterimakasih pada dosennya, karena dengan demikian dia tentu akan membaca dan mengerti apa yang tidak di dapat dari dosennya, karena datang terlambat itu. Dia merasa bahwa dosennya bersifat sangat bijaksana, dan ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosennya itu dengan penuh kesenangan dan kebahagiaan.

SATU KEADAAN SAMA yang DIPANDANG BERBEDA oleh Dua orang...

Penderitaan atau kemalangan dan Kebahagiaan ternyata adalah bagaimana cara kita memanage perasaan kita saat mensikapi suatu persoalan yang kita hadapi.

BAGAIMANA MENURUT ANDA??





Po5t3d by : 1lalang L14r

Wednesday, March 10, 2004

JERITA ABUNAWAS

Lang gak tau udah berapa kali baca kisah ini, tetapi tetap aja bikin ngakak kalau membacanya:



Alkisah, di Negeri seribu satu malam :

Abunawas dipanggil Sultan Baghdad

"Abu Nawas, aku dengar kamu adalah orang yang paling cerdik dinegeri ini" Begitu Sultan memulai kata. Abu Nawas, diam saja.

"Saya ingin kamu membuat cerita, tapi ingat..! cerita kamu itu harus berisi minimal seratus kata dan setiap kata mesti dimulai dengan huruf 'J'".

Terperanjatlah Abunawas, tapi setelah berfikir, diapun menjawab:

"Baiklah paduka yang mulia, saya akan buat cerita itu:"

"Jeng Juleha janda judes, jelek jerawatan, jari jempolnya jorok. Jeng Juleha jajal jualan jamu jarak jauh Jogya-Jakarta. Jamu jagoannya: jamu jahe.

"Jamu-jamuuu..., jamu jahe-jamu jaheee...!" Juleha jerit-jerit jajakan jamunya, jelajahi jalanan. Jariknya jatuh, Juleha jatuh jumpalitan.



Jeng Juleha jerit-jerit: "Jarikku jatuh, jarikku jatuh..." Juleha jengkel, jualan jamunya jungkir-jungkiran, jadi jemu juga. Juleha jumpa Jack, jejaka Jawa jomblo, juragan jengkol, jantan, juara judo. Jantungnya Jeng Juleha janda judes jadi jedag-jedug. Juleha janji jera jualan jamu, jadi julietnya Jack.



Johny justru jadi jelous Juleha jadi juliet-nya Jack. Johny juga jejaka jomblo, jalang, juga jangkung. Julukannya, Johny Jago Joget. "Jieehhh, Jack jejaka Jawa, Jum?" joke-nya johny. Jakunnya jadi jungkat-jungkit jelalatan jenguk Juleha. "Jangan jealous, John..." jawab Juleha.



Jumat, Johny jambret, jagoannya jembatan Joglo jarinya jawil-jawil jerawatnya Juleha. Juleha jerit-jerit: "Jack, Jack, Johny jahil, jawil-jawil!!!" Jack jumping-in jalan, jembatan juga jemuran. Jack jegal Johny, Jebreeet..., Jack jotos Johny. Jidatnya Johny jenong, jadi Jontor juga jendol... jeleekk. "John, jangan jahilin Juleha...!" jerit Jack...Jantungnya Johny jedot-jedotan, "Janji, Jack, janji... Johnny jera..." jawab Johny.



Juni, Jack jadikan Johny join jualan jajanan jejer Juleha. Jhony jadi jongosnya Jack-Juleha, jagain jongko, jualan jus jengkol jajanan jurumudi jurusan Jogja-Jombang, julukannya Jus Jengkol Johny "jolly-jolly jumper."



Jumpalagi, jek...!!! jangan joba-joba jikin jerita jayak jini jagi ja...!!! jusah...!!!



Sumber: Sarikata, alumni, dll

Po5t3d by : 1lalang L14r

Tuesday, March 02, 2004

Sekali Lagi Tentang Keyakinan (Cinta)



Semalam saya mendapatkan dua pertanyaan beruntun, dari seorang Gadis (yang kami berdua sepakat menyebut kami berdua menjalin niat untuk membuat saling pengertian tentang arah cinta kami berdua - *Ranny, silahkan koreksi bila sebutan itu dianggap kurang cocok bagimu..* ).

"Apakah kamu mencintai aku, Lang?"

"Apakah kamu akan memilihku bila ada orang ketiga, yang menurutmu dia lebih mengerti, lebih memahami dan mau menerimamu apa adanya?".



Satu hal yang aku dapat katakan, dan itu berhubungan dengan keyakinanku tentang suatu 'kekuatan' yang maha Berkehendak terhadap jodoh, hidup dan Masa Depan.

Aku tidak bisa menerka, apalagi membuat suatu jaminan bagi masa depanku, apalagi tentang masa depan orang lain.

Pertanyaan itu, hampir mirip dengan:

"Apakah kamu mau berhasil?"

Tentu kita akan menjawab iya.

"Apakah kamu yakin akan berhasil?"

Ups.....!!!

Pertanyaan itu akan membuat kita mungkin terdiam.

Karena untuk menjawab pertanyaan itu kita akan melihat dengan jujur apa kekuatan (strong) dan keberuntungan (opputunity) kita, sekaligus menilik kelemahan (weakness) dan ancaman (threat) kita.



Kembali ke pertanyaan itu...

Menurutku, pertanyaan itu lebih pada soal keyakinan tentang: APAKAH KITA AKAN MENJADI COCOK DENGAN PASANGAN kita atau tidak?

Banyak kita mendengar pernyataan, "saya mencintainya, tapi saya tidak dapat bertahan dengan caranya memperlakukan saya seperti itu"

"Cinta kita sudah tidak seirama, lebih baik kita berpisah...."

o o o....!!

Kalau begitu, apakah cinta yang membuat orang dapat tetap bertahan, atau memang karena adanya suatu saling pengertian, adanya saling kesesuaian dalam memandang sesuatu yang saya sebut KECOCOKAN itu?

Atau, apakah yang disebut dengan cinta itu memang sudah terdapat saling pengertian, adanya kesesuaian dalam memandang sesuatu, dan lain-lainnya?



Pertengkaran, adu mulut, bahkan keputusan untuk berpisah dengan pacar, atau bahkan dengan pasangan, menurut saya adalah refleksi dari ketidaksesuaian atau bahkan perbedaan cara pandang kita dalam melihat suatu permasalahan.

Saya, seorang anak manusia, yang mempunyai masa lalu, kehidupan pahit, masa lalu yang getir, yang sekaligus juga mempunyai masa kecil yang menyenangkan, masa remaja yang penuh angan dan impian, yang pernah mempunyai 'suatu masa' penuh khayal dan harapan...

dan itu tentu akan dipandang Sebagai BAGIAN dari hidup saya, karena setiap orang mempunyai masa lau (sepahit atau semanis apapun itu).

Dari situ, anda dan saya belum tentu mempunyai pandangan yang sama terhadap apa yang disebut MASA LALU itu.



Lalu, apakah dengan cinta akan membuat kita menjadi satu dalam KESEPAHAMAN tentang arah dan tujuan hidup?

Tentu pertanyaan itu akan kembali kepada kita masing-masing....

KARENA KADANGKALA CINTA BUKAN UNTUK DIUCAPKAN, KADANGKALA BUKAN UNTUK DIYAKINKAN, TETAPI LEBIH DARI ITU, CINTA ADALAH REFLEKSI DARI SALING PENGERTIAN UNTUK MEMBERI DAN MENERIMA DENGAN HATI YANG TULUS DALAM KEIKHLASAN....



Po5t3d by : 1lalang L14r